mifka weblog

7 Januari 2009

Download Musikalisasi Puisi Gadis Kecil Sapardi Djoko Damono

Filed under: Zero — by Badru Tamam Mifka @ 4:21 pm
Tags: , , ,

Oktober yang lalu saya sudah upload beberapa musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono yang pertama. Nah sekarang yang kedua saya upload koleksi musikalisasi puisi Gadis Kecil dari puisi-puisi Sapardi. Kumpulan kedua ini tak kalah sendu dan romantis. Musik dan larik-larik puisinya tetap bersahutan harmonis dan manja. Saya tak bosan mendengarnya, penuh inspirasi! Dibawakan oleh Reda Gaudiamo & Tatyana, dua ibu yang suka puisi dan menyanyi, diiringi gitar (Jubing dan Umar), flute (Budjel Dipuro), bass (Mark Willianto) dan biola (Henri Lamiri) Mm, bagi kamu yang belum punya, silakan download.

(more…)

17 Oktober 2008

Download Musikalisasi Puisi-puisi Sapardi Djoko Damono

Filed under: Zero — by Badru Tamam Mifka @ 9:30 pm
Tags: , ,

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

(Sapardi Djoko Damono)

Puisi-puisi Sapardi Djoko Damono memang romantis, memang nikmat. Puisi-puisi Sapardi memang unik dan menarik, sarat makna, bahasanya sederhana. Ya, membacanya saja sudah bikin saya gelisah. Apalagi jika puisi-puisi itu dinyanyikan dengan irama yang lembut, wah bisa deg-degan euy! Puisi-puisi itu, ketika dinyanyiakan, jadi tambah hidup. Saya dengar lembutnya Gitaris Jubing Kristianto mengiringi nyanyian mesra Reda Gaudiamo, dan Ari Malibu saat melantunkan puisi cinta-nya Sapardi. Saya jadi merasa sedang jatuh cinta pada apapun.

(more…)

3 Februari 2002

Puisi-puisi Sapardi Djoko Damono

Filed under: Ω Puisi Indonesia — by Badru Tamam Mifka @ 6:08 am
Tags: , , , ,

SAJAK KECIL TENTANG CINTA
mencintai angin harus menjadi siut
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu harus menjadi aku

PADA SUATU HARI NANTI
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri

pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati

pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari

NOKTURNO
KUBIARKAN CAHAYA BINTANG MEMILIKIMU
KUBIARKAN ANGIN YANG PUCAT
DAN TAK HABIS-HABISNYA
GELISAH

TIBA-TIBA MENJELMA ISYARAT, MEREBUTMU
ENTAH KAPAN KAU BISA KUTANGKAP…
KETIKA JARI-JARI BUNGA TERLUKA
Ketika Jari-jari bunga terluka
mendadak terasa betapa sengit, cinta kita
cahaya bagai kabut, kabut cahaya
di langit menyisih awan hari ini
di bumi meriap sepi yang purba
ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata

suatu pagi, di sayap kupu-kupu
disayap warna, suara burung
di ranting-ranting cuaca
bulu-bulu cahaya
betapa parah cinta kita
mabuk berjalan diantara
jerit bunga-bunga rekah…

Ketika Jari-jari bunga terbuka
mendadak terasa betapa sengit, cinta kita
cahaya bagai kabut, kabut cahaya
di langit menyisih awan hari ini
di bumi meriap sepi yang purba
ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata

HUTAN KELABU

kau pun kekasihku
langit di mana berakhir setiap pandangan
bermula kepedihan rindu itu
temaram kepadaku semata
memutih dari seribu warna
hujan senandung dalam hutan
lalu kelabu menabuh nyanyian

HUJAN BULAN JUNI
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
HATIKU SELEMBAR DAUN

hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput;
nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput;
sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.

Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

GADIS KECIL

Ada gadis kecil diseberangkan gerimis
di tangan kanannya bergoyang payung
tangan kirinya mengibaskan tangis
di pinggir padang,ada pohon
dan seekor burung…

DALAM DIRIKU

dalam diriku mengalir
sungai panjang
darah namanya…

dalam diriku menggenang
telaga darah
sukma namanya…

dalam diriku meriak
gelombang suara
hidup namanya…

dan karena hidup itu indah
aku menangis sepuas-puasnya…

DALAM BIS

langit di kaca jendela bergoyang
terarah ke mana wajah di kaca jendela
yang dahulu juga
mengecil dalam pesona

sebermula adalah kata
baru perjalanan dari kota ke kota
demikian cepat
kita pun terperanjat
waktu henti ia tiada…

BUAT NING

pasti datangkah semua yang ditunggu
detik-detik berjajar pada mistar yang panjang
barangkali tanpa salam terlebih dahulu

januari mengeras di tembok itu juga
lalu desember…
musim pun masak sebelum menyala cakrawala
tiba-tiba kita bergegas pada jemputan itu

AKU INGIN

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Download musikalisasi puisinya>>

Blog di WordPress.com.