mifka weblog

16 Oktober 2009

Daftar Istilah dalam Pembuatan Skrip/ Skenario Film

Filed under: Ω Menulis Skenario — by Badru Tamam Mifka @ 8:19 am
Tags:

menulis skenarioMenulis skenario film memang sangat menyenangkan. Di sana kita bisa menerjemahkan setiap kalimat dalam naskah menjadi sebuah gambaran imajinasi visual. Skenario adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik; fungsinya adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film. Tentu saja, bagi yang tertarik menulis skrip/ skenario, harus paham dulu bagaimana cara menuliskannya. Nah, dalam proses dunia penulisan skenario, terdapat banyak istilah-istilah penting; di bawah ini adalah daftar istilah dalam skenario yang saya ambil dari buku Kunci Sukses Menulis SkenarioElizabeth Lutters :

ACTION = Selain diartikan sebagai perintah sutradara saat pengambilan gambar, ACTION juga bisa diartikan sebagai gerak laku pemeran, yang terjadi dalam suatu adegan. Selain itu, kata ACTION juga bisa dipakai untuk menentukan jenis sebuah film, yang diartikan sebagai film laga.

BIG CLOSE UP (BCU) = pengambilan gambar pada jarak sangat dekat. Misalnya, dalam gambar orang hanya terlihat bibirnya saja. Contoh pemakaian dalam skenario, untuk menunjukkan sebuah cincin di jari manis tokoh, kita bisa pakai BCU untuk cincin. Namun jika ini sudah diperjelas dalam deskripsi, tidak perlu ditulis BCU lagi, sebab ini adalah tugas sutradara.

CLOSE UP (CU) = Pengambilan gambar pada jarak dekat. Dalam gambar orang terlihat wajahnya saja. Untuk pemakaian dalam skenario, CU bisa untuk menegaskan ekspresi tokoh. Namun, penggunaan CU sebisa mungkin untuk hal-hal yang sangat penting saja, misalnya menegaskan sebuah lirikan mata dan senyum sinis A pada B. Jika tidak terlalu penting, jangan gunakan tanda CU ini karena masalah shot adalah wilayah sutradara.

COMMERCIAL BREAK = Jeda dalam tayangan sinetron yang diisi iklan. Biasanya penulis skenario juga harus memperhitungkan saat jeda ini, dengan memberikan suspense pada cerita–sebelum commercial break–agar penonton tetap menunggu kelanjutan cerita kita, tanpa berpindah ke channel lain.

CREDIT TITLE = Penayangan nama tim kreatif dan para ahli, serta semua orang yang terlibat dalam pembuatan sinetron/ film tersebut.

CUT BACK TO = Transisi dengan tempo cepat, tapi kembali ke adegan/ lokasi yang telah dilihat sebelumnya. Contoh penggunaannya dalam skenario, misalnya seorang anak menangis karena terpisah dari ibunya di mal, CUT TO: Ibu sedang mencari anaknya dengan gelisah di sudut yang lain, maka ketika akan kembali ke gambar anak yang menangis tadi, yang saat ini mungkin sudah dibantu satpam, transisinya kita pakai CUT BACK TO.

CUT TO = Transisi/ peralihan dengan tempo yang cepat, misalnya untuk menggambarkan kejadian yang terjadi bersamaan tapi pada tempat yang berbeda. Atau juga kelanjutan adegan, tapi masih pada hari yang sama.

DISSOLVE TO = Transisi yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar adegan berikutnya. Dalam skenario, ini biasanya dipakai untuk menggambarkan sebuah mimpi, mengenang masa lalu, atau flash back, membayangkan sesutau yang akan terjadi.

DIALOG = Kalimat yang diciptakan oleh penulis skenario, yang nantinya diucapkan oleh seorang aktor. DIALOG harus mewakili peran, karakter, dan perasaan si tokoh dalam cerita.

DURASI = waktu tayang di televise sudah termasuk commercial break. Durasi yang umum: 30 menit, biasanya untuk sinetron serial komedi. Durasi 60 menit, biasanya untuk sinetron serial drama, durasi ni paling umum kita lihat di televise. Durasi 90 menit, biasanya untuk sinetron cerita lepas, semacam telesinema dan FTV.

ESTABLISHING SHOT = Biasa disingkat ESTABLISH saja, artinya pengambilan gambar secara penuh, terlihat secara keseluruhan. Biasanya pengambilan dari jarak jauh sehingga gambar terlihat kecil. Contoh, jika kita ingin memasuki setting sebuah kamar dalam rumah sakit, biasanya kita beri dulu ESTABLISH gedung rumah sakit secara keseluruhan. Namun, jika tempat itu sudah diperlihatkan secara keseluruhan, tidak perlu ada ESTABLISH berulang kali.

EXT. Singkatan dari EXTERIOR, biasanya dalam scenario ditulis pada deretan judul scene, untuk menunjukkan keterangan tempat di luar ruangan. Tulisan EXT. dan INT. bisa digabung menjadi misalnya: EXT./INT. yang menunjukkan adegan di jalanan/ dalam mobil. Bisa juga gabungan itu dipakai jika menunjukkan adegan pada teras sebuah rumah.

FADE OUT = Transisi gambar dari terang ke gelap dengan cara lambat.

FADE IN: Transisi gambar dari gelap ke terang dengan cara lambat. Dalam scenario, penulisan FADE OUT dan FADE IN biasanya bersamaan untuk transisi yang menujukkan perubahan waktu, bisa dari malam ke pagi, atau dalam hitungan hari, minggu, bulan, bahkan tahun. Selain menujukkan perubahan waktu, bisa juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan lokasi.

FLASH BACK = Bisa diartikan sebagai kilas balik. Cerita yang kembali pada waktu sebelum kejadian berlangsung. FLASH BACK bisa menunjukkan kemunduran waktu beberapa tahun ke belakang, bisa juga hanya dalam waktu beberapa saat sebelumnya.

FREEZE = Menghentikan aksi atau bertahan pada posisi akhir adegan. Dalam penulisan scenario biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode, di mana gambar berhenti mengakhiri  sebuah cerita.Akhir cerita ini pada sinetron serial biasanya diambil gambar yang paling menegangkan sehingga akan terjadi suspense bagi penonton. FREEZE umumnya untuk gambar tokoh sentralnya.

INSERT: Sisispan adegan pendek dan singkat tapi penting, di dalam sebuah scene. Misalnya, pada adegan beberapa orang ngobrol di dalam ruang tamu, tiba-tiba di luar ada orang yang mengintip dan menguping pembicaraan mereka. Meskipun setting berubah, kita tak perlu membuat scene baru untuk adegan mengintip itu, cukup dengan INSERT saja.

INTERCUT = Perpindahan dengan cepat, dari satu adegan ke adegan lain yang berada dalam satu kesatuan cerita. Misalnya adegan telepon, dua setting yang bergantian ditampilkan, maka kita bisa menggunakan INTERCUT untuk pergantian cepat setiap dialog si penelepon dan orang yang ditelepon.

INT. = Singkatan dari INTERIOR, penulisannya dalam scenario sama dengan EXT., t5api ini untuk menujukkan keterangan tempat di dalam ruangan.

LONG SHOT (LS) = Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang harus terlihat keseluruhan. Misalnya gambar orang akan terlihat seluruh badan berikut latar belakangnya. Namun, jika tak terlalu penting jangan cantumkan LS dalam scenario karena sama seperti CU dan BCU, ini juga wewenang sutradara.

MAIN TITLE = Judul cerita pada sebuah tayangan sinetron/ film. Dalam penulisan scenario biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser. Dan dilanjutkan dengan penayangan credit titles.

MONTAGE = Beberapa gambar yang menujukkan adegan berkesinambungan dan mengalir, bisa beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu dalam rangkaian. Dalam penulisan scenario, misalna seorang sedang putus cinta, maka ia mulai mengenang masa indahnya dulu bersama mantan kekasihnya. Dalam hal ini kita pakai MONTAGE dengan menampilkan beberapa adegan indah anatara si tokoh dan mantan kekasihnya ketika masih bersama, kita tampilkan mereka sedang berkejaran di pantai, lalu kita tampilkan juga saat mereka berduaan di taman bunga, lalu saat mereka saling menukar barang kenangan, dsb.

RATING = Ini kita istilahkan sebagai survey jumlah penonton yang menyaksikan tayangan di televise, dalam hal ini termasuk tayangan sinetron yang cerita dan skenarionya kita tulis. Survei ini dilakukan oleh sebuah lembaga bernama AC NIELSON, yang sudah diakui kredibilitasnya oleh masyarakat pertelevisian di Indonesia. Setiap minggunya pihak ini akan memebrikan lembaran hasil surveinya ke semua stasiun televise dan PH, di lembaran itu akan terlihat urutan tayangan mulai dari yang terbanyak penontonnya, hingga yang paling sedikit. RATING sampai saat ini masih menjadi tolok ukur tayangan di Indonesia. RATING tinggi berarti tayangan dianggap laku dan secara bisnis menguntungkan PH/ Broadcast, sehingga diproduksi terus, sebaliknya bila RATING rendah maka tayangan akan cepat dihentikan agar tidak merugikan produksi.

SCENE = Kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil dari sebuah cerita.

SCENARIO = Artinya sama dengan scenario, hanya masalah perbedaan bahasa saja, penulisan menggunakan “K” karena sudah diindonesiakan.

SCREENPLAY = Artinya juga sama dengan Scenario/ Skenario.

SCRIPTWRITER = Orang yang kerjanya membuat/ menulis scenario atau disebut juga Penulis Skenario.

SEQUENCE = Kata lain dari Babak, yaitu kumpulan dari beberapa adegan.

SLOW MOTION = Gerakan yang terlihat lebih lambat dari biasanya. Hal ini biasanya digunakan untuk menampilkan adegan yang sangat dramatis. Misalnya, adegan seorang tokoh ditembak dari belakang. Saat si tokoh jatuh, gerakan bisa saja dibuat SLOW MOTION agar lebih terkesan dan menyentuh perasaan penontonnya.

SOUND EFFECT = Biasanya dalam penulisan digunakan istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan di luar suara mausia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel tanda masuk sekolah, suara alat dapur berjatuhan, dsb.

SPLIT SCREEN = Dua adegan berbeda yang muncul pada satu layer. Bisa kita pisahkan dengan garis vertical atau horizontal. Pada penulisan dalam scenario bisa kita pakai saat ingin menggambarkan adegan telepon yang menampilkan ekspresi kedua tokoh secara bersama-sama.

TEASER = Adegan gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/ awal cerita, yang tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan cerita di belakangnya. Teaser bisa berupa sebuah scene/ adegan baru yang diciptakan oleh penulis scenario, bisa juga cuplikan adegan paling menarik/ konflik utama yang sudah ada dalam scenario.

VOICE OVER (VO) = Dialog yang terdengar tapi tidak tampak di gambar, misalnya terdengar orang berbicara dari ruang sebelah. Atau, bisa juga orangnya tampak, suaranya terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak, jadi dia terlihat berbicara dalam hati.

34 Komentar »

  1. makasi banyak ya, saya kebetulan lagi bikin skenario untuk tugas akhir sekolah bikin film pendek

    Komentar oleh nabila — 18 Oktober 2009 @ 2:26 am |Balas

  2. wah ini dia yg gw cari2, thankies banget yah. Tapi pernah gw liat disebuah script istilah “CONT’D” itu artinya apa yah? gw cari2 kok gak ketemu juga. thank q ;-))

    Komentar oleh JoseY — 21 Oktober 2009 @ 8:40 am |Balas

    • CONT’D : artinya kontiniti atau berkesinambungan atau bersambung dg sebelumnya, bisa adegan nya (yg meliputi audio dan visualnya) yg kontiniti dgn adegan sebelumnya, bisa set location nya dan bisa juga make up and or costume nya. thx

      Komentar oleh wans — 11 April 2010 @ 3:07 pm |Balas

    • Sharing sedikit. Kalau tidak salah, CONT’D itu digunakan untuk menjelaskan bahwa dialog (pada halaman sebuah skenario) masih bersambung dengan dialog pada halaman sebelumnya yang harus diucapkan oleh seorang tokoh; katerbatasan halaman.

      Komentar oleh udin — 25 November 2011 @ 8:33 am |Balas

      • ooh itu artinya…. makasih bro penjelasannnya…. ^^

        Komentar oleh nuel — 10 Mei 2012 @ 2:29 am |Balas

        • Yang benar mana nih…? soalnya si udin pakai kata “kalau tidak salah”.

          Komentar oleh hohom — 10 Juli 2012 @ 12:27 pm |Balas

  3. makasih sekarang aku dapet ilmu baru lagi moga ja jadi sutra dara terkenal
    thanks ya brow…?

    Komentar oleh ipenx — 5 November 2009 @ 4:33 am |Balas

  4. wah,referensi yang bagus nih..

    Komentar oleh syarif — 16 November 2009 @ 12:27 pm |Balas

  5. thank for referensinya

    Komentar oleh dody sutisna — 18 Desember 2009 @ 4:55 pm |Balas

  6. thanks gan! ngebantu banget nig..
    Kunjungi situs aku…
    Bagi yang suka dunia perfilman..
    http://directors.ning.com/

    Komentar oleh aliftolol — 9 Februari 2010 @ 6:27 am |Balas

  7. waaa… keren blognya… postingannya keren bgt ^_^ good job!!

    Komentar oleh itaita — 16 Juli 2010 @ 1:14 pm |Balas

  8. Sangat mengilhami…
    Saya ingin mengetahui istilah (CONT’D)dan (D.A) dan kenapa kadang-kadang (V.O)- Voice over diikuti oleh (CONT’D).
    Saya turut sertakan sebuah contoh.
    DIMAS (D.A) (CONT’D)
    kita nggak bisa nurut dong dan
    cuma ngangguk-nangguk disuruh
    percaya ini dan itu? kita kan
    dikasih pikiran buat mikir.
    buat milih

    DIMAS (V.O) (CONT’D)
    semua sudah selesai. gue nggak punya
    alasan lagi buat hidup. selamat tinggal
    teman.

    PEREMPUAN (CONT’D)
    maafin aku… maafin aku…

    saya masih agak bingung dengan pemakain istilah (D.A) dan (CONT’D).
    Mohon penjelasannya.
    Terima-kasih atas perhatiannya.

    Komentar oleh suparman — 6 Desember 2010 @ 8:52 pm |Balas

  9. istilah babak dalam penulisan skenario yang sebenarnya apa mas?

    Komentar oleh hary wong — 20 Januari 2011 @ 2:06 pm |Balas

  10. makasih banyak sudah membahas tentang ini Mas, kebetulan saya baaru merintis blog saya yang berkutat dalam bidang film… sekalian saya minta izinnya buat share ya Mas..

    Komentar oleh farly — 21 Januari 2011 @ 4:57 pm |Balas

  11. Pengen banget bisa nulis sript film. Aku udah coba sih beberapa hari yang lalu nulis script untuk rencana project bareng temen2. Rencananya pengen buat film indie…
    Tapi masih susah nih memahami istilah-istilah sript.
    Bisa kasi penjelasan lebih lengkap??
    Tolong dibantu dengan contohnya juga yaaaaaa…
    Thanx b4 :)

    Komentar oleh Val — 4 Mei 2011 @ 3:18 pm |Balas

  12. setuju sama si superman….
    istilah cont’d apa maksudnya sih??

    Komentar oleh Val — 4 Mei 2011 @ 3:34 pm |Balas

  13. mantab juragan, terima kasih

    Komentar oleh Erwin Hariyanto — 5 Mei 2011 @ 12:39 pm |Balas

  14. terima kasih. mau baca skenario twilight nih…

    Komentar oleh agusjay55 — 16 Juni 2011 @ 1:43 pm |Balas

  15. kalau adegan naik sepeda, terus mau pindah ke adegan orang naik kapal laut, nggak usah pakai cut to, ya? Masih hari yang sama, tapi adegan itu nggak berkaitan..How??

    Komentar oleh pawestry — 3 Juli 2011 @ 1:27 am |Balas

  16. wah, terima kasih postingnya ya, saya cari2 ketemu juga, lagi dapat tugas bikin indie film, harus tahu istilah2 kaya gini nih :D

    Komentar oleh Widodo — 20 Agustus 2011 @ 5:25 am |Balas

  17. makasi atas infonya

    Komentar oleh dwityasw — 6 Februari 2012 @ 5:09 pm |Balas

  18. Halo teman-teman, permisi mau kasih info tambahan info saja kalo ada yg interest ingin mempelajari screenplay dengan komplit, dateng aja ke tintascreenplay.com terima kasih

    Komentar oleh joe — 24 Juni 2012 @ 3:55 pm |Balas

  19. artikel yang membantu :)

    Komentar oleh Maura Ivana — 6 Oktober 2012 @ 2:37 pm |Balas

  20. lumayan….dpt materi pembelajaran dikit

    Komentar oleh nur hidayat — 12 Oktober 2012 @ 11:32 am |Balas

  21. SIP INI :D

    Komentar oleh JIMS — 12 November 2012 @ 7:50 am |Balas

  22. Hmm can be anybody else encountering difficulties with the photographs about this blog loading?

    I am attempting to see whether its a problem on
    my end or if it is the website. Virtually any feedback will be tremendously loved.

    Komentar oleh Olive — 19 Mei 2013 @ 7:33 pm |Balas

  23. nih dia yg gw cari,makasih gan…’

    Komentar oleh Yezz Gal — 9 Juli 2013 @ 11:58 am |Balas

  24. thx ya mbak…
    aku lagi buat film juga nich…
    sangat membantu bgt mbak…
    makasih… makasih… makasih…

    nanti tlp aku yo mbak, klo mau ikut main…!!!
    08577.50.33.144
    Wassalam…!!

    Komentar oleh abdul fakar — 19 Juli 2013 @ 1:08 am |Balas

  25. saya pernah lihat istilah MLS dalam skenario,, mksudnya apa ya?

    Komentar oleh zainab — 30 Maret 2017 @ 7:57 am |Balas

  26. wh0cd176408 cytotec

    Komentar oleh Michaelror — 29 Agustus 2017 @ 4:29 am |Balas

  27. Bermanfaat, saya ingin mengutip beberapa paragraf.

    Komentar oleh Rahman Wangsyah — 15 Oktober 2017 @ 2:35 pm |Balas

  28. kalau adegan fight di naskahnya ditulis bagaimana mba, apa harus ditulis mis; A memukul B tetapi B menghindar justru B berbalik memukul A.
    tolong balas…

    Komentar oleh Fahrul budiman — 2 Maret 2018 @ 3:58 am |Balas


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke Olive Batalkan balasan

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.