Hidup ini adalah selembar puisi yang sunyi
kata-katanya bergulir dalam tafsir dan takdir
basah oleh gerimis air mata dan cinta
mengering dalam kepungan seribu musim
dan kesepian, ya Rahman ya Rahiim…
Betapa jiwa kecewa memungut rencana, ya Khabiir,
usia yang dahaga di dera berjuta rahasia
Gelisah, iman yang terbaring lelah
diantara ranum tabah dan amarah
Hanya Engkau, hanya Engkaulah muara risauku
Inilah dunia yang fana, rapuh dalam sentuhan tubuh
Iman yang mudah kalah dalam hasut bisikan
Hati yang mudah pecah dalam rayu bayangan
Hadirlah, Ya Allah, hadirlah di rumah hati kami
Ajari kami memaknai rahasia siang dan malam…
Sumedang, Februari 2010
knjungan perdana…salam hangat
Komentar oleh Obi — 19 Februari 2010 @ 1:14 am |
sae pisan puisina eung…diajar ah…sugan weh tiasa ,slm ka kluarga jang..permios
Komentar oleh syarah — 19 Februari 2010 @ 4:37 am |
renungan yang inspiratif..
Komentar oleh nani sulyani karyono — 19 Februari 2010 @ 4:50 am |
dah berkali2 berkunjung kesini
dan ga pernah bosan…..
blog yg bagus..
salam kenal
Komentar oleh alifia echa — 19 Februari 2010 @ 6:44 am |
jangan lupa maen ke blog’ku ea http://www.adampuisi.co.cc
Komentar oleh Adam — 15 Maret 2010 @ 10:09 am |
mantab,,, sob,,, :)
like this….
Komentar oleh haiyan at-tauhidi — 4 April 2010 @ 11:18 pm |
sangat tajam….
terima kasih…
Komentar oleh satrianer — 20 April 2010 @ 1:46 am |
salam hangat
Komentar oleh fajar — 24 Juni 2010 @ 5:05 am |
puisinya bagus …
Komentar oleh cuwiedwie — 30 Oktober 2011 @ 3:50 am |
punten ah bd share
Komentar oleh Zalmi — 10 Februari 2012 @ 2:29 am |