Semua orang tua di jagat raya ini tentu akan bangga dan senang jika punya anak 2 tahunan yang sudah pandai bernyanyi, sudah pintar panggil ayah-ibu mama-papa, berhitung dari 1-5, sudah bisa sedikit-sedikit makan sendiri dan sudah bisa tidur sendiri lebih awal di malam jumat. Apa-apa sudah bisa bilang, tidak lagi hanya menggunakan bahasa nonverbal dan tangisan. Berbeda kalau belum bisa ngomong, merasa sakit atau punya keinginan atau lagi kesal atau ngantuk, bahasanya pasti menangis, cakar, jungkir-balik, pukul, nendang dsb. Histeris tidak jelas, orang tua jadi serba salah apa maunya anak.
Memang, kondisi tersebut masih saja terjadi meski anak sudah bisa ngomong. Paling tidak, si anak sudah bisa ngomong, orang tua sudah mendengar dan paham apa yang diinginkan anak. Orang tua jadi tahu—meski si anak sambil menangis—bahwa si buah hati pengen makan, pengen tidur, pengen minum, pengen pipis, dsb. Maka, membiasakan anak bicara banyak hal akan sangat memudahkan dan menyenangkan! (more…)