mifka weblog

6 Juli 2014

Puisi: Kasidah Cinta

Filed under: Ω Puisi Indonesia — by Badru Tamam Mifka @ 5:14 pm
Tags: ,

sunyiMenulis puisi tentang cinta memang menakjubkan. Cinta, pada akhirnya, selalu ingin menegaskan warnanya diantara ragam suasana hati, kegelisahan, harapan dan kerinduan. Dalam puisi, sehebat apapun kerinduan dan kegelisahan cinta manusia terhadap sesama dan Tuhan-Nya, selalu menemukan tempatnya yang ramai dan leluasa dalam tafsir dan makna. Meskipun toh pada akhirnya, kegelisahan manusia–seperti halnya kerinduan–selalu tak pernah usai, selalu tak kunjung selesai, dan kemudian puisi mengabadikannya menjadi lembaran makna yang selalu mengalir, meriak, bergelombang dalam bermilyar tafsir dan pengalaman pembacanya.

Dalam puisi, manusia selalu menegaskan kesadarannya dengan cara yang terbaik. Manusia sadar bahwa ia tidak sempurna, maka ia mesti mengenali potensi untuk memperbaikinya. Manusia selalu bergerak dalam petak-petak makna. (more…)

1 April 2010

Novel Biografi: Muhammad; Lelaki Penggenggam Hujan – Tasaro GK

Filed under: Ω Jendela Buku,Ω Novel — by Badru Tamam Mifka @ 5:47 am
Tags: , , , ,

Kasvha pergi dari Suriah, meninggalkan Khosrou, sang penguasa Persia tempatnya mengabdikan hidup demi menemukan lelaki itu: Muhammad. Al-Amin yang kelahirannya akan membawa rahmat bagi semesta alam, pembela kaum papa, penguasa yang adil kepada rakyatnya.  Kehidupan Kashva setelah itu berubah menjadi pelarian penuh kesakitan dan pencarian yang tiada henti terhadap sosok yang dijanjikan. Seorang Pangeran Kedamaian yang dijanjikan oleh semua kitab suci yang dia cai dari setiap ungkapan ayat-ayat Zardusht sampai puncak-puncak salju di perbatasan India, Pegunungan Tibet, biara di Suriah, Istana Heraklius, dan berakhir di Yastrib, sang Kota Cahaya. Hasarat dalam diri Kashva sudah tak terbendung lagi. Keinginannya untuk bisa bertemu dengan Muhammad demikian besar hingga tak ada sesuatu pun yang membuatnya jerih. Bahkan maut yang mengintai dari ujung pedang tentara Khosrou tak jua menyurutkan kerinduannya bertemu Muhammmad.

(more…)

15 Februari 2010

Puisi Ketika Hujan, Tentang Kegelisahan

Filed under: Ω Puisi Indonesia — by Badru Tamam Mifka @ 3:55 am
Tags: ,

Hari ini, aku menemukan wajahmu diantara ribuan garis hujan.
Suara gerimis terdengar miris menabuh bumi yang makin memburuk ini.
Ah, cinta kita, kelak akan makin sempit menikmati wajah dunia,
jarak kita akan semakin dingin dan menganga dalam kata-kata…

Dengarlah,  lihatlah, usia alam telah memendam dendam pada manusia
Air sungai yang kotor meluap ke rumah-rumah, mengendap dalam tidur kita,
dan pohon-pohon tumbang menghadang jalan, ribuan tumbuhan rusak
Sampah-sampah pamplet iklan dan politik menutupi lubang-lubang selokan dan pikiran kita
Pabrik tak henti mengalirkan gelombang limbah pada hati kita
Bumi sudah sakit, langit sudah terasa pahit di lidah harapan kita (more…)

8 Februari 2010

Menulis dan Mencintai Puisi Bersama Cecep Syamsul Hari

Filed under: Zero — by Badru Tamam Mifka @ 5:35 pm
Tags: , ,

Saya mendapat link bagus: Cecep Syamsul Hari’s Contributor Profile-Associated Content di  associatedcontent.com. Ketika saya buka, ada 100 lebih puisi dalam bahasa Inggris. Ada perasaan senang bisa membaca  dan mengenal puisi. Di sanalah saya belajar (gratis) menulis puisi, sekaligus belajar bahasa inggris :D. Bagi saya, Cecep Syamsul Hari, yang lahir di Bandung, 1 Mei 1967, adalah penulis puisi Indonesia yang produktif. Semangat dan mottonya “The life and death of a poet is intimately related to words. Words are spirit and miracles…” membuat saya iri dan bergairah untuk mencintai puisi dan berkarya. Terima kasih yang sebenar-benarnya buat Cecep Syamsul Hari, karya-karyamu memberi gagasan dan semangat bagi para pecinta sastra, khususnya puisi. Nah, bagi sobat yang juga ingin belajar menulis puisi gratis, atau sekedar menikmatinya bersama Cecep Syamsul Hari, silakan kunjungi karya-karyanya di Associated Content. (more…)

17 Juli 2009

Apa sih Sastra?

Filed under: Ω Opini — by Badru Tamam Mifka @ 6:36 am
Tags: , , , ,

Orang bilang, karya sastra adalah adalah cermin hati manusia. Ia dilahirkan untuk menjelaskan eksistensi manusia, dan memberi perhatian besar terhadap dunia realitas sepanjang zaman. Karena itu, sastra yang telah dilahirkan diharapkan akan memberikan kita kepuasan estetik dan intelektual. Tapi sampai sejauh ini saya masih terus bertanya, apa sih sasatra? Apa pula karya sastra? Para pegiat sastra memberikan kemudahan pemahaman bahwa kita bisa lebih mudah membedakan mana suatu karya sastra dan mana pernyataan-pernyataan yang bersifat faktual, berita atau juga opini. Kita bisa lebih mudah menemukan perbedaannya ketika membaca tulisan artikel di media massa dan ketika membaca sebuah cerpen. Di sana, kita bisa membandingkan ungkapan-ungkapan yang bersifat denotatif yang memberikan arti dasar suatu kata (makna tersurat), dan yang bersifat konotatif yang memberikan nuansa khusus (makna tersirat).

(more…)

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.