Ilmu pengetahuan akan membuka jendela mata dan pikiran kita terhadap dunia. Seperti cinta, ilmu pengetahuan adalah hadiah Tuhan bagi manusia. Ia hakikat dalam diri yang mesti diolah; menghidupkan sepenuh pancaindra dan akal; menyusun hikmah dari seribu pengalaman dan mimpi manusia; membuka selebar-lebarnya jendela hati, membiarkan cahaya meraba rasa. Hayatilah juga anugerah yang mengalir tiba-tiba bagi manusia yang berpikir. Galilah inti kehidupan, cermin dunia yang kita hadapi dan berjuta manusia yang bertukar kata dan makna. Kita himpun semesta yang berserak, menyusuri akar-akar hakikat dan jejaring pengetahuan yang tak terpisahkan. Kita berjalan menempuh cara yang berbeda dan kembali berkumpul menerima kebenaran yang sama. Kita buka logika untuk dunia, dan kita pahami diri dengan intuisi—tak terpisahkan, saling memberi dan berbagi isyarat makna untuk menumbuhkan fungsi ilmu pengetahuan. (more…)
23 Maret 2010
15 April 2008
Surat Lima Belas April
Hijrah Menuju Kesunyian
–Untuk Al
Al, kutulis surat ini hanya karena aku sudah tak mampu lagi menyimpannya dalam halaman-halaman perasaanku ini. Tentang kenyataan hidup kita, Al. Tentang ikatan napas kita bersama orang-orang tercinta yang terasa begitu kecil dalam pusaran raksasa kemewahan dunia ini.
(more…)
28 Maret 2008
Resensi Buku
Surat Pertama
Buku: Sepiring Makanan!
Anggap saja buku yang akan kamu baca seperti
sepiring makanan yang menarik selera
Hingga kamu tak tahan ingin melahapnya
dan menceritakan rasanya
pada orang lain…
Kawanku yang baik.
Tiga hari yang lalu kamu memberiku sebuah buku tebal. Memang sih gak setebal The Origin of Species-nya Darwin atau buku penelitian Clifford Gertz tentang sistem kepercayaan masyarakat Jawa. Gak juga setipis Tukang Kebun-nya Rabindranath Tagore atau buku novel Seorang Gadis Memukul Pelipis karyaku.
15 April 2006
Surat Cinta Untuk Kekasih
Sebab sebagaimana cinta memahkotaimu,
dia juga akan menyalibmu.
Cinta akan menumbuhkanmu,
Juga akan memangkasmu.
(Khalil Gibran)
Salam sejahtera.
(1)
Kekasih, surat ini sengaja kutulis untukmu. Hanya karena aku tak begitu yakin mampu bertanya kenapa setiap musim juga hujan yang tiba-tiba kita terima acapkali tak meninggalkan namanya di tepi mimpi dan tempat tidur kita. Seperti kita yang tiba-tiba jatuh cinta pada seseorang, lalu pada doa, juga seringkas kenangan dan batas-batas.
Usia kita, kekasihku, tak perlu renta dalam cinta.
Lalu siapa yang berani berjalan lebih cepat dari cinta?
(more…)